Selasa, 29 Maret 2011

5 KOMPONEN SISTEM INFORMASI PEMASARAN


1.     Internal Information
Merupakan laporan penjualan, analisa penjualan, biaya per penjualan, dan biaya per permintaan. Kebanyakan data mentah tersebut sudah tersedia di dalam organisasi. Data tersebut hanya perlu diproses dan dianalisis sehingga menjadi informasi yang berguna. Hal ini relative mudah untuk dikerjakan jika ada suatu system informasi. System database pelanggan, misalnya secara otomatis mengubah data pelanggan menjadi peluang pemasaran seperti mengidentifikasi pelanggan-pelanggan mana yang siap untuk membeli bulan ini, bulan depan, atau tahun depan.

2.    External Information
Mencakup keadaan pasar diluar, ukurannya, strukturnya, kecenderungannya, peluang, ancaman, pesaing, dan pelanggan, baik yang baru maupun yang sudah lama, yang secara tetap mempengaruhi pasar. Seluruh pegawai, pelanggan, dan distribusi dapat memberikan kontribusi kepada bagian intelijen pemasaran ini.

3.    Position Information
Menggabungkan informasi internal dan eksternal secara bersama-sama, seperti penjualan organisasi dan penjualan keseluruhan di pasar untuk menghitung pangsa pasar. Sama halnya, kelemahan dan kekuatan internal dapat dibandingkan dengan para pesaing untuk menemukan keunggulan kompetitif, titik penjualan unik (unique selling point), dan yang paling penting apakah keunggulan kompetitif tersebut berkesinambungan.

4.    Decision Information
Merupakan model-model matematika, dalam berbagai macam analisis seperti regresi, korelasi, analisa factor, dan cluster.
5.    Forecast Information
Informasi untuk melihat masa depan dan termasuk perkiraan penjualan, inilah tulang punggung rencana pemasaran.

Kamis, 17 Maret 2011

Bagaimana jasa dipromosikan?


Tidak ada yang mampu mengkomunikasikan secara tepat makna dari suatu produk selain produk itu sendiri, atau dalam kasus ini, jasa itu sendiri. Jasa yang berkualitas tinggi dapat menciptakan makna dasar promosi yang kuat, karena jasa-jasa mengisyaratkan kualitas pengalaman dan kepercayaan yang tinggi.
Hal ini berarti pengalaman pelayanan sebelumnya yang pernah dialami oleh pelanggan akan digunakan kembali oleh pelanggan ketika memutuskan untuk membeli kembali. Selain itu, Pengalaman orang lain seperti pendapat teman juga dapat dijadikan acuan oleh pelanggan sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Kualitas nyata dari suatu pelayanan adalah dapat menciptakan nilai pengalaman (experience values) tersendiri di hati pelanggan. Hal inilah yang mendasari mengapa semua staf merupakan bagian dari tim penjualan.
Nilai kepercayaan (credence values) adalah nilai yang sulit untuk dievaluasi, bahkan setelah pelayanan diberikan. Pelayanan purna jual (post-sales), korespodensi, direct mail, dan pemasaran jarak jauh (telemarketing), semuanya dapat membantu merekatkan hubungan dengan pelanggan jika digunakan secara tepat.
Pelanggan terkadang juga dipengaruhi oleh sertifikat dan penghargaan yang dipajang di dinding, tingkat kewenangan dan kepercayaan yang ditunjukkan selama pelayanan, suasana yang nyaman dan keseluruhan kesan positif lainnya yang dapat ditimbulkan oleh suatu perusahaan yang berada di balik pelayanan. Kesemua hal tersebut dapat merefleksikan kualitas pelayanan itu sendiri.
Disamping itu, kekuatan kata-kata merupakan suatu alat komunikasi pembujuk yang paling handal. Karena dalam hal ini Pelanggan akan berbicara satu sama lainnya mengenai pelayanan ataupun produk yang pernah mereka terima. Pelanggan yang tidak puas akan bercerita kepada orang lain paling tidak dua atau tiga kali lebih banyak daripada pelanggan yang puas. Anda dapat melihat mengapa perusahaan jasa mencoba untuk mendorong pelanggannya untuk bercerita kepada mereka telebih dahulu apabila terdapat masalah. Beberapa pelanggan ada yang lebih banyak bicara dibanding yang lainnya, beberapa pelanggan merupakan pencetus opini atau pembentuk opini, yang secara aktif menyebarkan pesannya kepada para pengikut opininya. Jadi, mengidentifikasi dan berkomunikasi yang paling ampuh adalah dengan kata-kata yang keluar dari mulut (lisan) atau yang biasa disebut dengan “word of mouth”. Perusahaan memiliki suatu cara tersendiri untuk dapat menciptakan pelanggan melalui “word of mouth-nya pelanggan”, seperti kampanye ‘teman mengajak teman’ atau ‘tetangga mengajak tetangga’, dimana pelanggan diberikan penghargaan jika dapat mengajak temannya sebagai pelanggan baru. Kemeja, kartu pos, foto, diskon khusus, bulletin di Internet, ketangkasan publikasi, dan iklan yang kreatif dapat merangsang diskusi di antara pelanggan. Semua membicarakan pelayanan, took, seragam, staf, gedung, bahkan bukti tagihan.
Pertanyaan berikutnya adalah apa yang dikomunikasikan? Dan Apa pesannya?
Hal ini tergantung pada strategi positioning pelayanan bagaimana yang ingin dilihat? Dan tergantung kepada pasar, apa yang ingin mereka ketahui, keuntungan apakah yang mereka lupakan atau belum diketahui?
Namun perlu diingat, jangan menjanjikan sesuatu yang tidak dapat anda penuhi. Jangan kecewakan pelanggan dalam usaha anda untuk menarik mereka. Penuhi dan berikan harapan yang bahkan jauh lebih besar dari apa yang diharapkan pelanggan sebelumnya dan anda akan membangun suatu hubungan jangka panjang dengan pelanggan anda.
Akhirnya, pertimbangkan kebalikan (opposite) Lynn Shostack yang menyatakan pelayanan yang tak berwujud seharusnya dipromosikan dengan wujud barang dan barang yang berwujud dengan ide-ide yang tidak berwujud. Hal ini berarti bahwa komunikasi dapat meliputi benda berwujud seperti gedung, manusia, logo, dan barang berwujud lainnya yang merupakan bagian dari jasa secara keseluruhan. (smith, 2001)

Senin, 14 Maret 2011

7 Tips cara membuat produk baru yang handal:


1. Lakukan riset pasar
 
Riset pasar adalah penelitian yang dilakukan untuk membantu pihak manajemen pemasaran dalam mengukur potensi pasar, menganalisis luar pasar, menyelidiki karakteristik pasar, menganalisis penjualan, menaksir permintaan produk, menetapkan daerah penjualan, meneliti saluran distribusi.
Untuk kegiatan riset pemasaran, kegiatan yang sistematis tersebut meliputi berbagai  kegiatan, mulai dari; perumusan masalah, penentuan desain riset, perancangan metode pengumpulan data, perancangan sampel dan pengumpulan data, analisis dan interpretasi data serta penyusunan laporan riset.
  
2.    Lakukan riset konsumen

Riset konsumen adalah penelitian yang dilakukan perusahaan kepada konsumen/calon konsumen dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa dara secara sistematis tentang konsumen yang dapat dijadikan sebagai masukan yang esensial perusahaan dan dapat membantu strategi pemasaran perusahaan dimasa mendatang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Tahapan-tahapan nya adalah menentukan tujuan riset, mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder, merancang studi riset primer, mengumpulkan data primer, menganalisis data, mempersiapkan laporan hasil riset.
  
3.    Menentukan strategi marketing

Menurut Hermawan Kartajaya terdapat elemen marketing strategi adalah Segmentasi, Targeting dan Positioning.
  • Segmentasi : kemampuan untuk memilah, mengelompokkan, serta mendiagnosa system yang ada sehingga lahir suatu kesepakatan untuk melangkah pada tujuan dari pemasaran. Jenisnya, berdasarkan geografis, demografi, psikografi, dan tingkah laku.
  • Targeting : proses menyeleksi target market yang tepat untuk memproduksi pelayanan dari perusahaan. Criteria yang digunakan adalah ukuran pasar, pertumbuhan, keunggulan kompetisi dan situasi persaingan.
  • Positioning : strategi menguak, mempelajari, memahami dan kondisi emosional konsumen dengan apa yang ditawarkan perusahaan.
  
4.    Menentukan strategi harga

Konsumen tidak hanya mencari produk dengan harga yang rendah, akan tetapi konsumen membeli suatu produk berdasarkan nilai dari produk itu sendiri. 
Di situs www.priceline.com, pembeli mengusulkan harga yang mereka anggap paling pantas untuk tiket pesawat terbang atau kamar hotel, lalu terserah apakah si penjual mau menjual berdasarkan usulan tersebut. (according to KOTLER, 108 : 2006).sehingga untuk menyesuaikan harga harus disesuaikan dengan produk yang ditawarkan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001) strategi penentuan harga sebagai berikut :
  • Strategi penetapan harga produk baru, yakni penetapan harga untuk meraup pasar dan penetapan harga untuk penetrasi pasar.
  • Strategi Penetapan harga bauran bauran produk, yakni penetapan harga lini produk, penetapan harga produk pilihan, penetapan harga produk terkait, penetapan harga poduk sampingan , dan penetapn harga paket produk.
  • Strategi penyesuaian harga, yang terdiri dari penetapan harga diskon dan pengurangan harga, penetapan harga tersegmentasi, penetapan harga psikologis, penetapan harga untuk promosi, penetapan harga murah dan penetapan harga berdasarkan geografik.
  • Strategi menghadapi perubahan harga, yaitu memelopori perubahan harga, bagaimana bereaksi terhadap perubahan harga.
 5.    Buat brand yang simple dan menarik

Brand yang simple dan menarik akan mudah diingat dan dikenali oleh konsumen, sehingga dapat menjadi suatu referensi bagi konsumen.
Merek merupakan suatu nama, istilah, tanda symbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau jasa dari seorang kelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing. (Kotler dan Amstrong, 2001).
Kotler menyampaikan 4 arti merek sebagai berikut:
  • Atribut
Merek pertama-tama akan mengingatkan orang pada atribut produk tertentu. Mercedes membawa atribut seperti dilengkapi dengan mesin bagus, dibuat dengan bahan bermutu tinggi, awet, bergengsi tinggi, capat, mahal, dan nilai jual tinggi. Perusahaan dapat menggunakan satu atau beberapa atribut ini untuk mengiklankan produknya. Selama bertahun-tahun Mercedes Benz mengiklankan dilengakapi dengan mesin yang berbeda dari mobil lain di seluruh dunia. Ini memberikan landasan positioning bagi atribut lain dari mobil.
  • Manfaat
Pelanggan tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Oleh karena itu atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungisonal dan emosional. Misalnya atribut awet dapat diterjemahkan menjadi manfaat fungsional, saya tidak perlu membeli mobil baru setiap beberapa tahun. Atribut mahal diterjemahkan menjadi manfaat emosional, mobil ini membuat saya merasa penting dan dihormati. Atribut dibuat dengan bahan bermutu tinggi di terjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.
  • Nilai
Merek juga mencerminkan sesuatu mengenai nilai-nilai pembeli. Jadi, pembeli Mercedes menilai prestasi, keamanan, dan harga diri tinggi. Pemasar merek harus mengenali kelompok spesifik pembeli mobil yang nilai-nilainya sesuai dengan paket manfaat yang disampaikan.
  • Kepribadian
Merek juga menggambarkan kepribadian. Peneliti motivasi kadang-kadang bertanya, bila merek ini adalah manusia seperti apa gambarannya?
Konsumen mungkin membayangkan sebuah mobil Mercedes sebagai seorang eksekutif bisnis berusia pertengahan kaya. Merek akan menarik orang yang gambaran sebenarnya dan citra dirinya cocok dengan citra merek.
  
6.    Perlihatkan differentiation (keunikan) dari produk

Menurut Hermawan Kartajaya differensiasi adalah suatu kegiatan merancang kumpulan perbedaan-perbedaan yang mempunyai nilai lebih dalam penawaran perusahaan. Hermawan lebih jauh lagi mendefinisikannya sebagai penyatuan isi, konteks, dan infrastruktur penawaran kepada pelanggan. Diferensiasi adalah taktik inti dari perusahaan untuk mendukung positioning-nya. Ketika positioning tidak didukung oleh diferensiasi, perusahaan akan menjanjikan hal yang berlebihan dan tidak mampu melakukannya. Ini tentunya dapat menghancurkan merek dan reputasi perusahaan. Strategi differentiation merupakan upaya perusahaan untuk menyediakan produk dan jasa yang unik dan bermutu tinggi, sehingga dapat  mempromosikan reputasi yang baik dan identitas merek yang kuat, biasanya diikuti dengan harga yang premium. Bisnis digital  sangat dimungkinkan dapat menghasilkan produk dan jasa yang different, karena sentuhan teknologi digital akan senantiasa memacu pelaku bisnis untuk melakukan inovasi secara berkesinambungan. Hal ini dapat menciptakan cara baru bisnis dalam mencapai keunggulan bersaing.
Cara baru yang banyak dilakukan dalam proses bisnis digital adalah adanya fasilitas kustomisasi produk atau jasa, sehingga konsumen akan mendapatkan produk atau jasa yang lebih spesifik dan different. Hal inilah yang menjadikan produk atau jasa yang memiliki unique cutomer value, secara otomatis hal ini akan men-drive perusahaan untuk memiliki keungulan bersaing. Sebagai contoh perusahaan Dell’s Komputer memperkuat posisi kepemimpinannya dengan cara menyediakan sistem yang memfasilitasi pelanggannya untuk memilih spesifikasi hardware komputer yang dipesannya. Perusahaan sepatu terbesar Nike, mempersilahkan para pelanggannya untuk memilih warna atau menambahkan nama pribadi atau nickname pada sepatu yang dipesannya melaui program NIKEid, para pelanggan dapat melihat-lihat pilihan sepatu yang mereka minati  di situs nike.com, sebelum pemesanan dilakukan.
Metoda-metoda kustomisasi massa, telah mengubah cara perusahaan dalam menjual produknya, dan itu telah membuktikan bahwa cara seperti itu adalah teknik diferensiasi yang efektif. Bisa jadi secara tradisional, perusahaan meraih pelanggan dilakukan dengan berbagai cara, seperti ; pemutahiran katalog, ruang pameran, personal sales call, dan menggunakan banyak  cara lagi untuk membuat kemasan produk menjadi lebih menarik dan prestige, celebrity endorsements (dukungan selebriti), sponsorship kegiatan amal, Semuanya itu merupakan cara-cara yang masih layak dilakukan dan dianggap efektif, tergantung pada suatu lingkungan persaingan perusahaannya.
  
7.    Promosikan
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Tujuan promosi di antaranya adalah:
1.      Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2.      Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3.      Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4.      Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5.      Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6.      Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan. (Wikipedia)

Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)
  • Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
  • Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
  • Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
  • Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
  • Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.

Selasa, 08 Maret 2011

6 Langkah Perencanaan Pemasaran

Menurut Kotler (According to Kotler 136-137 : 2006) terdapat 6 langkah perencanaan pemasaran :
  1. Analisis situsional.
          Disini, perusahaan menguji berbagai kekuatan makro (ekonomi, politik hukum, sosial-budaya, dan teknologi) dan para pemain (perusahaan, pesaing, distributor, dan pemasok) di ruang lingkup masing-masing. Perusahaan melakukan analisis SWOT (Strengths/kekuatan, Weaknesses/kelemahan, Opportunities/peluang, dan Threats/ancaman). Bagian ini harus disertai dengan identifikasi persoalan besar yang sedang dihadapi unit bisnis.

     2.  Sasaran
Setelah mengidentifikasi berbagai peluang terbaik melalui analisis situasional, perusahaan harus memringkat peluang-peluang itu, menentukan pasar sasaran, serta menetapkan tujuan dan agenda untuk mencapainya. Perusahaan juga menentukan sasaran sesuai dengan stakeholder, reputasi perusahaan, teknologi, dan berbagai hal terkait. 

      3. Strategi
Sasaran apa pun dapat dicapai dengan berbagai cara. Dengan strategilah kita memilih arah tindakan yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 

      4. Taktik
         Strategi harus dijabarkan secara mendetail sesuai dengan 4P dan tindakan yang akan diambil menurut jadwal setiap orang yang akan menjalankan rencana tersebut. 

      5. Anggaran
       Tindakan dan kegiatan yang terencana selalu melibatkan biaya, yang menambah anggaran yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai sasaran.

      6. Kontrol
         Perusahaan harus menyiapkan periode peninjauan dan ukuran yang akan mengungkapkan apakah perusahaan sudah maju sesuai rencana. Jika performanya rendah, perusahaan harus merevisi sasaran, strategi, atau tindakannya guna memperbaiki situasi.

Senin, 07 Maret 2011

Marketing Intelligence System (Sistem Intelijen Pemasaran), Customer Relationship Management, Radical Marketing


Marketing Intelligence System (Sistem Intelijen Pemasaran)
Marketing Intelligence System (Sistem Intelijen Pemasaran) adalah serangkaian prosedur dan sumber daya yang digunakan para manajer untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan pemasaran. Sistem intelijen pemasaran merupakan bagian dari sistem informasi pemasaran serta sangat erat kaitannya dengan sistem catatan intern perusahaan dan riset pemasaran. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri, konsultan riset pemasaran, biro periklanan, pemasok, pelanggan, bahkan pesaing.
Metode yang sistematis mestinya mencakup beberapa langkah yang sistematis pula, yaitu mempersiapkan sistem, mengumpulkan informasi secara terus-menerus, evaluasi dan analisis, lalu menyebarkan dan merespons ke masyarakat secara menyeluruh. Hal yang sering dituntut perusahaan terhadap seorang intelijen pemasaran adalah menemukan adanya perkembangan baru kemudian melaporkannya ke divisi riset dan pengembangan. Cara penting mengumpulkan informasi secara efisien adalah dengan mendorong distributor, pengecer, dan para perantara perdagangan lain untuk menyampaikan informasi intelijen pemasaran yang penting.
Perusahaan juga dapat belajar tentang strategi perdagangan para pesaing dengan membeli produk-produk mereka. Begitu pula open house dan pameran dagang yang rutin dilakukan perusahaan untuk pengenalan produk mereka kepada masyarakat ataupun mitra kerja adalah metode tepat guna untuk “membaca” langkah bisnis mereka.

Customer Relationship Management
CRM didefinisikan sebagai integrasi dari strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi dan menyimpan informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut (Laudon dan Traver 2002).
CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan. Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi penawaran, pelayanan, program, pesan, dan media (Kotler 2003). Melalui sistem yang menerapkan CRM, perusahaan membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan mereka.

Tujuan Customer Relationship Management adalah :
1.       Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan
2.       Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
3.       Mendukung proses penjualan berulang kepada pelanggan

Ada tiga tahapan CRM, yaitu (Kalakota dan Robinson 2001):
  1. Mendapatkan pelanggan baru (acquire).. Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan  kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.
  2. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (enhance).. Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce cost).
  3. Mempertahankan pelanggan (retain).. Tahap ini merupakan usaha mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.
Radical Marketing
Radical marketing adalah menciptakan hubungan yang intim dengan basis pelanggan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap produk yang mereka hasilkan, sehingga diharapkan dapat mengubah keintiman tersebut menjadi sebuah keuntungan yang besar bagi perusahaan tersebut.

Ada terdapat 10 kaidah pemasaran radikal yaitu:
1.        CEO Harus memiliki fungsi pemasaran. CEO pemasar radikal tidak pernah mendelegasikan tanggung jawab pemasaran. Dalam hal ini, perusahaan memiliki CMO langsung yaitu Chief Marketing Officer untuk langsung bertanggung jawab bersangkutan dengan pemasaran.
2.      Pastikan bahwa departemen pemasaran yang dari awalnya kecil dan datar, dan harus dipertahankan tetap kecil dan datar. CEO tidak harus membiarkan lapisan manajemen bertumbuh begitu besar sehingga memperbesar jarak mereka dari pasar.
3.     Berhadapanlah dengan yang paling berarti - pelanggan. pemasar radikal menyadari keuntungan yang didapatkan dari interaksi langsung dengan pelanggan.
4.       Gunakan riset pasar secara hati-hati. para pemasar radikal lebih menyukai teknik akar rumput.
5.        Pekerjaan hanya misionaris yang bergairah, bukan pemasar. Pemasar radikal tidak memiliki pemasar, mereka memiliki misionaris.
6.        Cintailah dan hargailah pelanggan anda sebagai individu, bukan sebagai nomor-nomor dalam spreadsheet. Para pemasar radikal mengakui bahwa para pelanggan inti bertanggung jawab uuntuk banyak sekali keberhasilan perusahaan mereka.
7.     Ciptakan suatu komunitas pelanggan. Pemasar radikal mendorong pelanggan mereka memikirkan diri mereka sebagai komunitas, dan memikirkan merk sebagai pemersatu komunitas tersebut.
8.      Pikirkan kembali bauran pemasaran. Sebagai contoh, pemasar radikal menggunakan iklan direct marketing dengan ciri-ciri kampanye iklan yang singkat dan bersasaran.
9.         Perhatikan pendapat umum dan bersainglah dengan para pesaing lebih besar tanpa gagasan pemasaran yang segar dan berbeda. Pemasar radikal, misalnya, membatasi distribusi untuk menciptakan kesetiaan dan komitmen di kalangan distributor dan pelanggan mereka.
10.  Setialah terhadap merk. Pemasar radikal obsesif tentang keterpaduan merk, dan mereka terpatok pada mutu.