Minggu, 13 Oktober 2019

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN KONSUMEN DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI KOTA MEDAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Online Shop merupakan salah satu bentuk alternatif yang dapat digunakan para pebisnis untuk menawarkan produk atau jasa kepada konsumen. Seiring dengan terus bertambahnya pengguna layanan internet, yang disebabkan karena murah dan mudah, maka bisnis yang dilakukan secara online shop semakin berkembang. Perkembangan bisnis online shop juga didukung oleh peningkatan produktifitas dari industri yang menyediakan berbagai macam produk untuk dipasarkan melalui media internet. Hal inilah yang memicu maraknya usaha jual beli melalui internet (online shop) karena mudah untuk dijalankan, tidak memerlukan modal yang besar dan tidak harus membutuhkan sistem manajemen yang rumit untuk mengelolanya. Sekarang ini cukup dengan adanya foto produk dan akses internet untuk memasarkannya kedalam situs jual beli maupun situs jejaring sosial, usaha ini sudah dapat berjalan.
Bisnis online berkembang pesat tanpa terbatas waktu dan tempat. Jual beli dengan internet sebagai media penghubung dan website sebagai katalog pemasaran, lebih praktis dan efisien karena tidak mengharuskan pertemuan langsung antara penjual dengan pembeli. Pembelian produk ataupun jasa secara online menjadi alternatif yang berkembang pesat dewasa ini. Bahkan bisnis online memiliki banyak kelebihan yaitu dari segi pelayanan, efektifitas, keamanan, dan juga popularitas (Laohapensang, 2009). Internet berkembang pesat pada saat ini, apa lagi dengan semakin banyaknya situs jejaring sosial dan website yang menawarkan produk atau jasa membuat masyarakat menjadikan internet sebagai suatu kebutuhan. Pertimbangan dunia bisnis bagi perusahaan atau pelaku usaha perorangan menggunakan internet untuk menjangkau pelanggan secara global, membawa dampak positif pada beberapa aspek kehidupan manusia termasuk perkembangan dunia bisnis. Perubahan teknologi komunikasi yang sangat cepat dan global, telah memberikan kesempatan para pemasar yang lebih luas dan efesien. Dunia bisnis saat ini mewajibkan seluruh perusahaan untuk menggunakan internet sebagai cara untuk menjangkau pelanggan secara global yang telah membawa beberapa dampak transformasional pada beberapa aspek kehidupan termasuk perkembangan dunia bisnis (Laohapensang, 2009). Berikut adalah diagram presentase pengguna internet di belahan benua dunia.
 






Gambar 1.1 Diagram Pengguna Internet di Dunia (2015)
Dengan adanya internet sebuah paradigma baru ekonomi telah lahir. Dunia maya terbentuk seiring dengan mengingat jumlah pengguna internet yang terus bertumbuh pesat dapat menjadi sebuah pasar yang potensial untuk dimasuki para pebisnis. Dilain pihak, praktik e-commerce dan e-business ternyata mempunyai banyak keuntungan baik bagi perusahaan ataupun konsumen. Sejak terjadinya krisis ekonomi pada akhir dasawarsa sembilan puluhan, terjadi perubahan trend pemasaran. Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan dalam sistem bisnis baik selera, kebutuhan dan keinginan masyarakat serta pola bisnisnya dari pemasaran konvensional ke pemasaran online. Jika sebelumnya konsumen membeli produk-produk  fashion, makanan, minuman, kaset musik atau film, handphone  atau alat elektronik lainnya dan aksesoris di retail dan mall-mall yang terkenal, pada saat ini konsumen sudah mulai beralih ke transaksi online shopping. Online shopping adalah pembelian yang dilakukan via internet sebagai media pemasaran dengan menggunakan website sebagai katalog (Ollie, 2008). Banyaknya pengguna internet di seluruh belahan dunia bisa dilihat dari tabel berikut ini yang memuat jumlah pengguna internet di dunia.
Tabel 1.1
Daftar Benua Terbesar Pengguna Internet di Dunia beserta Penetrasi dan Tingkat Presentase Perkembangannya

WORLD INTERNET USAGE AND POPULATION STATISTICS
DEC 31, 2014 - Mid-Year Update
World Regions
Population
( 2015 Est.)
Internet Users
(2000)
Internet Users
Latest Data
Penetration
(%)
Growth
2000-2015
Users %
of Table
1,158,353,014
4,514,400
318,633,889
27.5
6,958.2 %
10.3
4,032,654,624
114,304,000
1,405,121,036
34.8
1,129.3 %
45.6
827,566,464
105,096,093
582,441,059
70.4
454.2 %
18.9
236,137,235
3,284,800
113,609,510
48.1
3,358.6 %
3.7
357,172,209
108,096,800
310,322,257
86.9
187.1 %
10.1
615,583,127
18,068,919
322,422,164
52.4
1,684.4 %
10.5
37,157,120
7,620,480
26,789,942
72.1
251.6 %
0.9
7,264,623,793
360,985,492
3,079,339,857
42.4
753.0 %
100.0
Dari tahun 2000-2015 terlihat pada data di Tabel 1.1 bahwa pertumbuhan pengguna internet di dunia mengalami pertumbuhan sebesar 753,0%, dari jumlah penduduk di dunia yaitu 7,264,623,793 manusia dengan penetrasi sebesar 42,4% telah menggunakan internet, ini berarti sebagian orang di dunia sudah sangat mengenal internet bukan lagi hanya digunakan untuk sarana dalam mencari informasi namun sudah menjadi gaya hidup sehari-hari. Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa benua yang paling banyak pengguna internetnya di dunia adalah benua Asia dengan presentase pengguna sebesar 45,6% mengalahkan benua besar lainnya yang telah diteliti oleh situs statistik populasi internet di dunia yaitu ‘www.internetworldstats.com’.








Gambar 1.2 Diagram Presentase Negara Pengguna Internet Terbanyak di Asia (2010)
Pengetahuan Teknologi Internet sangat berpengaruh terhadap hasil yang diharapkan pengguna dalam bertransaksi melalui Website. Hasil yang diharapkan (outcomeexpectations) dapat memperkirakan sebuah tingkah laku yang akan menghasilkan sesuatu (Oliver dan Shapiro, 1993). Oliver dan Shapiro pada tahun 1993 menyatakan bahwa semakin kuat Pengetahuan Teknologi yang dimiliki seseorang pembeli, semakin besar kepercayaan pengguna dan kemungkinan dalam memperoleh hasil yang diinginkan dalam penggunaan teknologi digital. Dalam konteks ini Penguasaan Teknologi Internet berhubungan secara positif terhadap hasil dari penggunaan internet, seperti belanja secara online (Online Shoping).
Benua Asia sebagai pengguna internet terbanyak di dunia memiliki tiga besar peringkat negara yang menjadi pengguna terbanyak di benua tersebut, di peringkat pertama yaitu ada China, kemudian peringkat kedua adalah India dan yang ketiga adalah Jepang. Pada tahun 2009 Indonesia berada pada peringkat kelima mendampingi ketiga negara tersebut dibawah Korea Selatan. Dapat dilihat bahwa populasi pengguna internet di Indonesia bisa lebih meningkat lagi pada tahun berikutnya dan tidak menutup kemungkinan akan menggeser posisi diatasnya yaitu India, Jepang dan China. Banyaknya pengguna internet di Indonesia juga tidak bisa lepas dari masyarakatnya yang melakukan pembelian secara online, tidak hanya menggunakan internet untuk mencari informasi dan hiburan, namun kini internet sudah menjadi sarana baru untuk melakukan transaksi keuangan dan belanja secara online (online shop).
Sebagian dari pengguna internet Indonesia dan di luar negeri, telah melakukan pembelian online. Tren belanja online mulai diminati karena proses keputusan belanja online tidak serumit keputusan pembelian offline. Belanja online memang memudahkan dan menghemat waktu, menghemat biaya dibandingkan belanja tradisional. Proses keputusan belanja online adalah pencarian informasi, membandingkan alternatif yang ada, dan pengambilan keputusan. Pada tahap pencarian informasi, konsumen akan mencari referensi secara online dari manapun (seperti search engine atau Toko Online). Informasi yang dicari adalah berupa opini dari orang lain yang sudah mendapatkan manfaat dari produk yang dibeli.













Gambar 1.3 Diagram Presentase Negara Pengguna Internet Terbanyak di Asia (2015)

Negara Indonesia berada di posisi 4 dalam peringkat pengguna terbanyak internet di Asia pada tahun 2014, jika dilihat pada tahun 2009 pada Gambar 1.2 Indonesia berada di posisi 5 di bawah negeri gingseng yaitu Korea Selatan yang sekarang keadaaan sudah berbalik dimana Indonesia sudah berada di posisi 4 di atas satu tingkat dari Korea Selatan dalam kurung waktu 5 tahun bisa terlihat tingkat pertumbuhan presentase pengguna Internet di Indonesia sangat signifikan seperti terlihat pada Gambar 1.3 meningkat pesat dari 30,000,000 penguna internet pada tahun 2009 hingga bertambah 42,000,000 pengguna menjadi total 72,000,000 pengguna internet pada tahun 2014 lalu di Indonesia. Sungguh sangat luar biasa antusiasme warga negara Indonesia dalam menggunakan internet sekarang ini sebagai kebutuhan hidup sehari-harinya dan berpotensi mengalahkan para negara maju dalam hal menggunakan internet. Apabila dilihat dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna internet baik secara global maupun nasional mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini jelas menjadi sebuah potensi bisnis yang sangat menjajikan. Banyak toko online dan website di Indonesia yang sudah terkenal di masyarakat, diantaranya adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
Toko Online Terkemuka di Indonesia
No
.
Nama Toko Online
Produk yangDitawarkan
1.
Forum    Jual Beli (FJB) Kaskus
Alat musik, buku, elektronik, produk fashion, jasa, otomotif, alat olahraga, industri dansupplier, dan lain-lain.
2.
Olx
Otomotif, properti, fashion, elektronik, hewan peliharaan, jasa dan lowongan kerja, dan lain- lain.
4.
Lazada
Elektronik, peralatan rumah tangga, otomotif, fashion, dan lain-lain.
5.
Zalora
Fokus kepada produk fashion pria dan wanita seperti sepatu, tas, busana muslim, batik, dan produk beauty and grooming.
6.
Tokopedia
Alat elektronik, produk fashion, otomotif, buku, peralatan rumah tangga, dan lain-lain dengan konsep pasar atau mal online.
7.
Bhinneka
Fokus kepada penjualan elektronik.
8.
Rakuten
Gadget dan kamera, alat elektronik, fashion, otomotif, olahraga danmusik, buku, alat tulis, dan lain-lain.
9.
Bukalapak
Fokus kepada penjualan sepeda dan aksesorisnya, dan kategori lain seperti kamera, handphone, elektronik, otomotif, dan fashion.
10.
Blibli
Elektronik, handphone, women, men, baby dan kids, hobbies, automotives, dan culinary.
11.
Traveloka
Website pencarian tiket pesawat terbesar di Indonesia
Sumber : Bisnis Online dan Transaksi Elektronik (2013)

Seiring dengan perkembangan dunia internet yang sangat pesat sejak kemunculannya, banyak bermunculan situs-situs belanja online, blog ataupun situs jejaring sosial yang tidak hanya untuk pertemanan tetapi juga memuat transaksi jual beli yang menyediakan berbagai kebutuhan. Situs jual beli online sudah mulai melakukan promosinya di media televisi, dan berlomba-lombauntuk menjadi situs forum jual beli online terbaik. Kaskus.co.id hadir sebagai situs komunitas terbesar di Indonesia.Situs ini tidak hanya menyediakan info-info yang selalu up to date, tetapi juga menyediakan forum jual beli yang menyediakan segala pernak-pernik sampai barang-barang kebutuhan primer sehari-hari juga tersedia (Halim, 2010). Kemudian olx.co.id juga tidak kalah ramainya sebagai arena jual beli online di internet. Banyaknya pelaku bisnis yang memasarkan produknya akan memberi pilihan bagi masyarakat untuk membelinya dengan lebih mudah, praktis dan hemat dengan mengakses situs tersebut. Kondisi promosi ini turut membangkitkan minat masyarakat berbelanja secara online.
                                                                                               
                                                                                                2010 : 44.1 Juta Jiwa                                                                                                   2011 : 55.2 Juta Jiwa
                                                                                                2012 : 61.1 Juta Jiwa                                                                                                   2013 : 74.6 Juta Jiwa
                                                                                                2014 : 88.3 Juta Jiwa                                                                          
Sumber : www.techinasia.com 2015
Gambar 1.4 : Populasi Pengguna Internet di Indonesia
Dapat dilihat padaGambar 1.4bahwa populasi pengguna internet Indonesia bertumbuh dengan pesat. Dari grafik tersebut tahun 2015 ini diperkirakan jumlah pengguna internet sebanyak 93.4 juta jiwa. Karena sejak tahun 2011 hingga tahun 2014 setiap tahun trendnya terus mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini memberikan gambaran bahwa semakin hari semakin banyak orang yang menggunakan internet dan mengindikasikan bahwa banyak masyarakat di Indonesia juga melakukan pembelian secara online.
            Media pemasaran lewat internet sangat efektif dan tanpa biaya promosi yang membuat online shop menjadi budaya baru dalam berbelanja. Namun dibalik fenomena tersebut terdapat ancaman yang dapat merugikan pembeli. Harga yang bervariasi, bahkan tergolong lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan toko offline bisa membuat sektor bisnis offline menjadi sepi pembeli dan merubah pola pikir masyarakat di Indonesia untuk tidak lagi belanja secara offline atau on the spot. Jika dilakukan perbandingan antara belanja secara online dengan offline, masyarakat dapat merasakan keuntungan yang lebih banyak contohnya dalam mencari produk yang ingin dibeli, mencari informasi harga untuk melakukan perbandingan, mudahnya produk didapat dari dalam negeri maupun luar negeri, kualitas produk yang sama baiknya dengan toko offline, kemasan yang lebih bagus, mudah mendapatkan merek produk tertentu yang sulit didapatkan secara offline, penghematan biaya, efisiensi waktu dan tenaga serta mudahnya transaksi dilakukan dengan canggihnya teknologi sekarang ini seperti pembayaran melalui (transfer) pengiriman uang via ATM bank (anjungan tunai mandiri), menggunakan kartu kredit dan cash on delievery (bayar di tempat). Namun segala kelebihan dari  transaksi secara online tersebut memiliki kekurangan yang menjadi dampak negatif dalam pelaksanaannya. Proses transaksi yang tidak didukung cukup bukti dapat memicu terjadinya penyimpangan dan penipuan, apalagi pembeli dan penjual tidak saling mengenal. Transaksi online beresiko terhadap penyimpangan, karena berlangsung atas dasar saling percaya tanpa landasan hukum dan tanpa bukti fisik yang kuat. Keamanan transaksi sangat dibutuhkan oleh konsumen dalam hal ini untuk terhindar dari indikasi penipuan yang marak terjadi sekarang di Indonesia. Namun terlepas dari kelebihan dan kekurangan tersebut, bisnis online terus berkembang pesat dengan segala resikonya. Banyak terjadi penyimpangan dan penipuan yang umumnya merugikan pihak pembeli. Jika terjadi penyimpangan, penipuan dan ketidakpuasan terus meningkat maka akan menurunkan minat beli konsumen dan loyalitas pembeli untuk bertransaksi secara online. Kondisi tersebut akan berdampak tidak baik dalam perkembangan bisnis online saat ini.
                                                                                   






Sumber : www.emarketer.com 2015
Gambar 1.5 : Populasi Pembeli Online di Indonesia
            Informasi pada Gambar 1.5 tersebut menjelaskan bahwa jumlah pembeli online di Indonesia setiap tahunnya meningkat drastis, dimulai dari tahun 2011 sebanyak 2.0 juta jiwa, 2012 sebanyak 3.1 juta jiwa, 2013 sebanyak 4.6 juta jiwa, 2014 sebanyak 5.9 juta jiwa, kemudian saat ini di tahun 2015 sebanyak 7.4 juta jiwa dan prediksi di tahun depan yaitu 2016 adalah sebanyak 8.7 juta jiwa total dari pembeli online yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia yang mencoba berbelanja online semakin ketagihan setelah merasakan kenyamanan dan kemudahan dalam berbelanja online tanpa harus mengalami kemacetan ketika menempuh perjalanan ke toko atau mall dan menghabiskan waktu kesana-kemari dalam mencari produk yang diinginkan. Cukup hanya duduk di rumah atau di kantor dengan menggunakan laptop/komputer dan smart phone konsumen bisa dengan mudah mencari produk yang diinginkan melalui google atau situs pencarian lainnya.

 2011 : Rp. 0.56 Milyar
                                                                                     2012 : Rp. 1.04 Milyar
                                                                                     2013 : Rp. 1.79 Milyar          
                                                                                     2014 : Rp. 2.6 Milyar
                                                                                     2015 : Rp. 4.49 Milyar
                                                                                     2016 : Rp. 8.7 Milyar
Sumber : www.emarketer.com 2015
Gambar 1.6 : Aktivitas Transaksi Online di Indonesia
Setiap orang bisa menemukan produk yang dicari apapun itu bisa dengan mudah didapatkan secara online sekarang dan inilah yang menjadi nilai tambah dalam melakukan pembelian secara online. Setelah produk yang dicari telah ditemukan maka selanjutnya konsumen melakukan transfer uang melalui mesin ATM bank ataupun secara online yaitu internet banking/mobile banking melalui smart phone dan laptop. Kemudian konsumen tinggal menunggu produk yang langsung dikirim oleh para penjual/toko online, tentu sangat mudah prosesnya dan saling menguntungkan.
Dengan potensi pasar yang sangat menggiurkan seperti Gambar 1.6 ini bisa memberikan magnet yang besar untuk para pelaku bisnis online di Indonesia terutama toko online yang bisa meraup keuntungan lebih banyak. Perputaran uang dalam transaksi online di Indonesia setiap tahunnya selalu meningkat, dimulai dari tahun 2011 sampai 2015 ini peningkatannya sangat signifikan nilainya, bahkan di tahun 2016 diproyeksikan peningkatan tersebut tetap berlanjut dan jauh lebih tinggi.
Menurut Ollie (2008), manfaat online shopping untuk pembeli atau konsumen adalah sebagai berikut:
1.      Kemudahan
Pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari dimana mereka berada. Mereka tidak harus berkendara, mencari tempat parkir, dan berbelanja melewati gang yang panjang untuk mencari dan memeriksa barang-barang, dan mereka tidak harus berkendara ke toko, hanya untuk menemukan bahwa barang yang dicari sudah habis.
2.      Informasi
Pelanggan dapat memperoleh setumpuk informasi komparatif tentang perusahaan, produk, dan pesaing tanpa meninggalkan kantor atau rumah mereka. Mereka dapat memusatkan perhatian pada kriteria objektif seperti harga, kualitas, kinerja, dan ketersediaan.
3.      Tingkat keterpaksaan yang lebih sedikit
Pelanggan tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktor-faktor emosional..
Kenan (2009), menyatakan bahwa konsumen yang berbelanja online merasakan manfaat yang lebih banyak dari internet dan biasanya mereka membandingkan antara manfaat yang dirasakan dengan saluran belanja. Di samping kemudahan dalam mencari informasi tentang produk, harga, pemilihan atau ketersediaan produk, kesenangan, dorongan dalam hati, layanan konsumen, dan pemilihan pengecer yang luas merupakan alasan konsumen memilih belanja online. Harga mempengaruhi pola pikir konsumen dalam mengambil keputusan karena konsumen dapat melakukan perbandingan harga produk yang ingin dibeli dengan mudah dan tidak bisa dipungkiri harga yang ditawarkan penjual/toko online lebih murah dari pada toko offline/mall yang membuat konsumen melakukan pembelian secara online.
Jihan (2014), menyatakan bahwa hasil survei yang dilakukan oleh Kemenkominfo pada tahun 2013 menunjukkan bahwa hampir separuh 47% pengguna internet telah melakukan belanja secara online. Alasan utama seseorang mau menggunakan internet sebagai sarana untuk belanja adalah dapat menemukan barang yang diinginkan secara cepat tanpa menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Selain itu sebanyak 27% responden menyatakan bahwa dengan belanja online mereka dapat dengan leluasa mencari produk dan membandingkan harga pada setiap toko online. Dengan banyaknya pilihan produk, aksesibilitas dan kenyamanan tanpa batasan ruang dan waktu dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian secara online. Dengan kemudahan proses pembelian barang secara online, maka bisnis ini cepat sekali mendapat tempat di masyarakat karena prosesnya yang cukup sederhana. Saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa dengan membeli produk atau jasa melalui sebuah situs web belanja online daripada pergi ke toko fisik/offline.
Sehubungan dengan itu perlu dilakukan penelitian yang mencari tahu tentang faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pengaruh dalam pembelian online di Indonesia. Dalam melakukan penelitian ini tentunya akan didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang pernah membahas mengenai masalah faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembelian online. Dasar dari penelitian ini sangat penting dilakukan untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi  pembelian dengan berbagai permasalahannya dan menemukan solusi untuk memperbaiki kelemahan dan resiko negatif proses keputusan pembelian online di kota Medan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan minat konsumen dalam melakukan pembelian produk atau jasa secara elektronik, dan didukung penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan untuk judul dari penelitian ini adalah “Analisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam mempengaruhi keputusan pembelian secara online dengan kepercayaan sebagai variabel moderating di kota Medan”.
1.2  Rumusan Masalah
Dalam merumuskan faktor pertimbangan konsumen yang menentukan keputusan pembelian dengan kepercayaan sebagai moderasi dalam penelitian ini, peneliti sudah melakukan pra-riset dengan melaksanakan survei kepada masyarakat di kota Medan untuk mencari tahu persepsi masyarakat mengapa ingin melakukan pembelian secara online dan juga didukung oleh beberapa penelitian terdahulu dari berbagai peneliti sebelumnya yang digabung menjadi satu model penelitian.
Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.      Apakah harga, produk, kemudahan transaksi dan keamanan transaksi sebagai indikator penyusun pertimbangan konsumen dalam mempengaruhi keputusan pembelian secara online di kota Medan ?
2.      Apakah faktor pertimbangan konsumen dan kepercayaan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara online di kota Medan ?
3.      Apakah kepercayaan memoderasi pengaruh faktor pertimbangan konsumen terhadap keputusan pembelian secara online di kota Medan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui dan menganalisis harga, produk, kemudahan transaksi dan keamanan transaksi sebagai indikator penyusun pertimbangan konsumen dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen secara online di kota Medan
2.      Untuk mengetahui dan menganalisis faktor pertimbangan konsumen dan kepercayaan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen secara online di kota Medan
3.      Untuk mengetahui dan menganalisis kepercayaan yang memoderasi pengaruh faktor pertimbangan terhadap keputusan pembelian konsumen secara online di kota Medan
1.4 Manfaat Penelitian
            Manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut :
1.      Penelitian ini akan memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu kepada masyarakat mengenai pengetahuan berkenaan dengan proses pemeblian produk/jasa secara online di kota Medan.
2.      Sebagai penambah khasanah penelitian bagi program studi ilmu manajemen sekolah pasca sarjana fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera Utara.
Sebagai bahan referensi penelitian bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan konsentrasi pemasaran online di masa yang akan mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar